25 Maret 2015

Ini Makanan Penting Kaya Asam Amino

Asam amino atau kerap disebut sistein sangat baik untuk tubuh manusia. Sistein berfungsi sebagai kekebalan sel tubuh manusia dan sumber vitamin dalam tubuh.


Seperti dilansir oleh Style Craze, lima makanan dibawah ini sangat baik untuk tubuh karena banyak mengandung asam amino. Susu adalah salah satu jenis minuman yang memiliki banyak kandungan asam amino.

Susu murni bahkan memiliki kandungan asam amino 32 persen lebih banyak dari susu instan.  Asam amino dalam susu berfungsi untuk perbaikan sel tubuh serta meningkatkan sistem imun.

Telur merupakan jenis makanan yang murah dan mudah didapat. Kuning telur juga banyak mengandung vitamin seperti vitamin B komplek dan E.

Ketiga, Yogurt. Olahan susu fermentasi ini ternyata memiliki banyak manfaat. Yogurt murni memiliki kandung asam amino yang banyak. Selain itu, yogurt juga banyak mengandung mineral, prebiotik dan vitamin sehingga baik untuk pencernaan

Keempat, bawang merah. Kandungan asam amino dalam bawang merah amat tinggi. Asam amino dalam bawang merah berfungsi sebagai pengikat gula darah. Bawang merah juga bermanfaat menekan angka diabetes dalam darah serta mengunci lemak jahat yang menempel dalam jantung.

Gandum kerap dijadikan alternatif menu diet masyarakat. Gandum ternyata juga memiliki kandungan asam amino yang baik untuk tubuh. Gandum juga bermanfaat mengikat lemak jahat dalam darah.

sumber
Baca lebih lanjut..............

24 Maret 2015

3 Mitos tentang oral seks dan PMS ini akhirnya terpatahkan!

Hubungan seks merupakan hubungan dimana tidak hanya tubuh saja yang terlibat di dalamnya. Namun juga menuntut Anda dan pasangan untuk sama-sama memiliki taktik dan strategi dalam memanjakan pasangan. Salah satu taktik yang paling umum digunakan untuk membangkitkan gairah seks dan sangat jitu adalah blow job atau oral seks. Dijamin, ketika Anda dan pasangan bergantian melakukannya maka gairah seks akan muncul secara langsung.

Selain teknik jitu dalam oral seks, ada pula mitos yang bermunculan tentang oral seks. Namun seperti biasa, mitos tersebut tidak disertai dengan fakta yang mendukung. Dilansir dari idiva.com, berikut adalah fakta di balik mitos oral seks yang ada.


1. Oral seks tidak akan menularkan penyakit menular seksual (PMS)

Karena Anda takut akan PMS atau bahkan HIV, maka Anda pun tidak melakukan hubungan seks namun beralih dengan oral seks dengan pemikiran bahwa tindakan tersebut tidak akan membuat Anda tertular PMS atau HIV. Padahal tahukah Anda bahwa perilaku tersebut tetap saja dapat membuat Anda berisiko tinggi untuk tertular PMS dan HIV?

Salah satu hal yang bisa membuat Anda tertular penyakit ini adalah ketika ada luka di mulut pasangan. Luka seperti sariawan bisa menularkan infeksi oral. Belum lagi dengan cairan penis atau vagina yang keluar saat oral seks juga bisa menjadi sarana untuk mentransfer virus HIV dan PMS.


2. Menggosok gigi sebelum oral seks mencegah PMS

Karena Anda ingin lebih higienis dan mencegah penularan PMS maka Anda berinisiatif untuk menggosok gigi sebelum melakukan oral seks. Sebaliknya, tindakan ini akan menimbulkan tetesan mikroskopis di mulut Anda. Menggosok gigi atau flossing mungkin akan membuat bau mulut Anda beraroma harum namun juga dapat merusak lapisan di mulut yang meningkatkan risiko Anda untuk terinfeksi virus PMS.


3. HIV tidak dapat menular lewat oral seks

Mungkin Anda berpikiran bahwa oral seks lebih aman daripada hubungan seks biasa. Padahal faktanya Anda tetap bisa saja tertular HIV karena seks oral. Luka terbuka pada alat kelamin atau mulut mampu menjadi jalan masuk bagi virus HIV untuk merasuki tubuh Anda. Demikian pula dengan cairan vagina atau air mani yang keluar saat oral seks juga bisa membuat Anda tertular HIV.



Itulah beberapa fakta sebenarnya di balik mitos yang muncul tentang oral seks dan penyakit menular seksual. Semoga informasi tersebut bermanfaat bagi Anda!

sumber
Baca lebih lanjut..............

23 Maret 2015

Lima Tips Kurangi Kecanduan Smartphone

Hadirnya smartphone ditengah masyarakat modern yang terbilang memiliki mobilitas tinggi sangat membantu kegiatan sehari-hari. Hal tersebut membuat sebagian orang tidak dapat lepas dari perangkat tersebut dan menghabiskan waktu lebih banyak dibandingkan dengan manusia.


Tentu saja hal tersebut dapat berbahaya bagi psikologis, sebab jarang bersinggungan atau berinteraksi dengan orang disekeliling. Oleh sebab itu, Okezone memberikan tips bagaimana mengurangi kecanduan smartphone yang dilansir Mashable, Sabtu (7/3/2015).

Turn off Notification

Kecenderungan orang suka mengecek ponselnya untuk mengetahui apakah ada pesan atau telefon yang masuk. Adanya pesan yang masuk tersebut dapat terlihat dari notifikasi (pemberitahuan), jadi, jika Anda menonaktifkan semua notifikasi yang tidak diperlukan, kemungkinan ini akan mengurangi kecenderungan penggunaan ponsel. Bahkan dengan mengubah mode menjadi silent dapat mengurangi dorongan untuk memeriksa telefon setiap saat.

Cari Tahu Seberapa Banyak Penggunaan Ponsel

Terdapat beberapa aplikasi seperti QualityTime untuk Android dan Momen untuk iOS yang memungkinkan memantau penggunaan telefon dan memberitahu seberapa banyak Anda menghabiskan melihat layar dalam sehari.
Aplikasi ini juga memungkinkan untuk mengatur alert (tanda) untuk mengingatkan jika menggunakan ponsel terlalu banyak.

Mengatur Waktu Bebas Telefon

Anda tidak membutuhkan ponsel saat di meja makan, kamar mandi, atau saat menonton film.
Cobalah untuk mengatur periode phone-free (bebas telefon) di siang hari. Jadwalkan ketika Anda sedang sibuk melakukan sesuatu yang lain agar dapat beristirahat dengan mudah. Misalnya, mengatur ponsel di mode Airplane untuk satu jam pertama setelah pulang kerja.

Jangan Gunakan Ponsel sebagai Alarm

Jangan membawa ponsel atau smartphone ke kamar tidur. Namun banyak orang membawa ponsel ke kamar tidur untuk menggunakannya sebagai alarm. Tentu saja hal ini dapat meningkatkan kecanduan terhadap smartphone, sebab saat alarm berbunyi dan pengguna telah mematikannya, kemungkinan pengguna akan langsung memainkan ponsel.

Melatih Diri dengan ‘Istirahat Teknologi’

Jika tips sebelumnya tidak berkerja dengan baik dan Anda masih menghabiskan waktu lebih banyak dengan smartphone, maka gunakan taktik lainnya.

Dr. Larry D. Rosen, profesor psikologi di California State University menyarankan untuk melatih diri dengan istirahat teknologi. “Salah satu cara muudah ialah perlahan-lahan melatih diri istirahat teknologi,” tutur Rosen.

“Mulailah dengan melihat ponsel selama semenit dan memeriksa semua bentuk komunikasi, termasuk teks, panggilan, dan media sosial. Kemudian mematikannya, atur alarm selama 15 menit dan letakkan menghadap ke bawah,” tambah Rosen.

Jika berdering kembali, periksa lagi hanya selama semenit dan hal ini terus dilakukan hingga terasa alami.
Baca lebih lanjut..............