28 Februari 2015

Jangan Tanyakan 3 Hal Ini Saat Wawancara




Sesi wawancara merupakan salah satu bagian proses paling penting dan paling menentukan saat melamar kerja. Jika Anda ingin proses wawancara kerja berjalan dengan lancar, hati-hati dalam menjawab atau melontarkan pertanyaan ketika diberi kesempatan bertanya mengenai perusahaan.
"Sebagian besar perekrut di akhir sesi wawancara seringkali bertanya `Apa ada yang ingin Anda tanyakan?`. Ini adalah kesempatan besar untuk memahami apakah nilai perusahaan dan posisi yang tersedia, tepat bagi Anda," terang CEO Karir.com Dino Martin dalam keterangan tertulisnya seperti dikutip Rabu (25/2/2015)
Dino menjelaskan, dalam proses wawancara kerja sebaiknya terjalin komunikasi dua arah dimana pertanyaan-pertanyaan yang Anda lontarkan sama pentingnya dengan jawaban yang sebelumnya diberikan. Tapi bukan berarti Anda bebas menanyakan hal-hal yang tidak relevan.

Berikut 3 cara pertanyaan yang sebaiknya tidak Anda lontarkan saat diberi peluang bertanya di sesi wawancara kerja:

1. Apa yang perusahaan ini lakukan?
Lakukan riset terlebih dahulu sebelum Anda mengikuti wawancara kerja. Artinya, sebelum sesi tersebut, Anda diharapkan telah mengetahui bisnis dan industri yang digeluti perusahaan yang hendak dilamar.>
Tanyakan: "Saya mengerti bisnis dasar Anda adalah _______, yang merupakan bidang yang kompetitif. Bagaimana Saya memposisikan diri terhadap pesaing Saya? "
"Ini adalah pertanyaan cerdas," kata Dino

2. Apa saya dapat pindah ke departemen lain?
Anda melamar pekerjaan di sebuah perusahaan untuk posisi tertentu. Pertanyaan di atas menunjukkan Anda tidak benar-benar tertarik dengan posisi yang tersedia.
Pihak yang mewawancara akan menilai pekerjaan yang dilamar hanya dimanfaatkan sebagai batu loncatan ke departemen lain yang Anda inginkan.
"Saya pribadi tidak suka kalau calon pegawai saya mengajukan pertanyaan ini," ujar Dino.
Tanyakan : “Peluang-peluang apa yang dapat dikembangkan untuk posisi ini?"

3. Apa saya harus bekerja lembur? Apakah saya harus bekerja pada akhir pekan?
Menurut Dino, ini merupakan pertanyaan ambigu. Tentu saja Anda perlu mengetahui waktu kerja Anda, tetapi di sisi lain pertanyaan seperti ini dapat memberikan kesan bahwa Anda ingin bekerja dengan waktu yang seminimal mungkin.
Selain itu, Anda memberika sinyal tidak bersedia lembur selama periode krisis.
Tanyakan : "Tipikal bekerja dalam seminggu di perusahaan ini seperti apa?"

Selain itu, Dino menerangkan, di Indonesia banyak pewawancara yang mengajukan pertanyaan pribadi seperti keluarga dan latar belakang lain. Tapi, hindari menanyakan hal ini kepada pewawancara Anda kecuali diminta terlebih dahulu.
Pastikan anda bertanya lebih dari satu pertanyaan. Hal ini menunjukkan bahwa Anda memiliki antusias yang besar untuk bergabung di perusahaan tersebut.

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar