01 Maret 2015

Begal Motor di Tanggerang Selatan Dibakar Hidup-hidup


Aksi sadis para pelaku begal di wilayah Jakarta dan kota penyangga ibu kota lainnya akhirnya berujung pada aksi anarkis massa.Seorang pelaku pembegalan jadi tumbalnya, pria tak dikenal pelaku begal meregang nyawa setelah dihakimi massa dengan cara dibakar hidup-hidup di kawasan Pondok Karya, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan.

Namun, di balik semua aksi massa yang berakhir tragis itu, ada sebuah cerita yang mendorong massa tega dan terpaksa harus mengakhiri hidup pelaku begal itu. Menurut penuturan Roni, saksi mata yang melihat kejadian pembakaran pelaku begal itu, banyak hal yang terjadi pada Selasa dini hari, 24 Februari 2015 itu.



Di luar permukiman, massa semakin beringas hingga akhirnya tubuh pelaku begal disiram dengan menggunakan bensin dan membakar pelaku dalam kondisi bernyawa.

"Kalau tidak salah sampai tiga kali dibakar pakai bensin baru akhirnya begalnya tewas," ujar Roni.

Pelaku begal tewas dalam kondisi luka di tubuh yang sangat parah, sebagian besar bagian tubuhnya hangus terbakar.

Pelaku begal ditangkap massa setelah korban pembegalan bernama Sri Triani berteriak minta tolong. Saat pelaku begal berusaha merampas sepeda motor yang dikendarai Sri dengan seorang teman prianya.
Sri masih dapat berteriak minta tolong meski pelaku begal telah melukai tangan dan tubuh Sri dengan senjata tajam.
Menurut Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Pondok Aren, Inspektur Dua Agung, kawanan begal itu berjumlah empat orang, dan hanya satu saja yang tertangkap warga dan dihakimi hingga tak bernyawa.

"Kita sedang mengungkap identitas yang dibakar massa untuk memburu kawanan begal lainnya," kata Agung.

Aksi sadis para begal telah memicu kemarahan warga, dalam beberapa bulan terakhir ini, dilaporkan sudah lebih dari lima warga di Jakarta, Kota Depok, Bekasi dan Tangerang Selatan yang menjadi korban kesadisan para begal.

Bahkan, di Kota Depok dua pengendara sepeda motor meninggal dunia setelah dianiaya para begal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar